Alpukat atau avokad, dalam bahasa latin disebut Persea Americana. Awalnya tanaman ini dikenal dari Meksiko dan Amerika Tengah, kemudian menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, banyak orang berusaha untuk membudidayakan alpukat agar bernilai ekonomis maupun hanya sekadar menjadi tanaman hiasan.
Menanam dan merawat alpukat mentega agar cepat berbuah tampaknya tidak begitu mudah. Banyak juga yang merasa putus asa karena alpukat tidak kunjung berbuah, padahal sudah melewati batas usia tanaman. Alpukat dapat mencapai tinggi hingga 20 meter, daun tanaman mencapai 12-25 cm.
Bunga alpukat tersembunyi dengan warna hijau kekuningan. Diameter buah aplukat bervariasi, biasanya 7-20 cm, berat bisa mencapai 1 kg. Diameter biji antara 5 hingga 6,4 cm. Buah alpukat berkulit lembut berwarna hijau tua, bahkan terkadang berwarna ungu kecokelatan dan tergantung varietas.
Cara Menanam Dan Merawat Alpukat
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman alpukat. Hal ini akan menentukan hasil panen nantinya, tergantung cara menanam dan merawat alpukat dari jenis yang Anda pilih.
Tahap awal adalah memilih biji unggul dari varietas yang ingin dikembangkan, terlebih untuk buah organik dan bahan herba.
Carilah buah alpukat yang memiliki tekstur daging tebal, lembut, dan dalamnya berwarna kuning mentega.
Kupas buah secara perlahan, bersihkan biji dari daging yang melekat. Jika menggunakan benda tajam seperti pisau, berhati-hati agar jangan sampai biji terkelupas. Kemudian cuci biji yang telah dibersihkan dari daging buah dengan menggunakan air.
Siapkan wadah cangkir yang dengan ukuran lebih besar daripada diameter biji alpukat. Cuci bersih dan isi air hingga volume mencapai 75 persen.
Ambil beberapa tusuk gigi, tusukkan ke empat sisi buah untuk membuat penyangga agar biji tidak tenggelam dan bergerak.
Letakkan biji kedalam cangkir yang berisi air, posisi tempat keluarnya tunas daun berada diatas. Dan posisi tempat keluarnya akar berada dibawah, hal ini untuk membantu merangsang keluarnya akar.
Setelah melewati beberapa hari, perhatikan air akan mulai menyusut. Sebaiknya lakukan pertukaran air untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Pada minggu ke-3 dan ke-4, bagian bawah yang terendam air akan mulai tampak retak dan muncul akar kecil. Pada saat ini, tunggu 1-2 minggu hingga akar mencapai ukuran 7 cm.
Jika tunas sudah mulai muncul dibagian atas biji, segera pindahkan ke media tanam yang telah disiapkan.
Cara Menanam Benih Alpukat
Sebelum memindahkan biji yang telah bertunas, sebaiknya mempersiapkan media tanam yang baik dan cukup mengandung unsur hara. Adapun cara menanam alpukat agar cepat berbuah dengan mengikuti langkah berikut:
Tanaman keras seperti alpukat sangat memerlukan sinar matahari untuk pertumbuhannya. Tetapi jaga agar benih baru tidak sepanjang hari terkena panas terik, terlebih di siang hari. Apabila sudah memiliki daun yang cukup dan batang yang kuat, bisa dipindahkan ke lokasi yang terbuka.
Media tanah untuk tanaman muda memerlukan unsur hara tinggi untuk pertumbuhannya. Jaga agar tanah tidak lembab karena dapat menyebabkan biji membusuk, kadungan pH tanah yang baik berkisar 6 hingga 6,5.
Usahakan tidak menggunakan pupuk kimia, sebaiknya mencampur tanah dengan kompos, pupuk kandang ataupun organik. Hal ini akan mempengaruhi hasil panen, terlebih akan digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Siram biji secara teratur, jaga kestabilan agar media tanam tidak lembab dan tidak kering.
Untuk merangsang tunas baru pada batang aplukat, pangkas bagian ujung batang jika tanaman sudah mencapai 15 hingga 25 cm.
Cara Merawat Alpukat
Perawatan rutin sangat diperlukan dalam menjaga kestabilan pertumbuhan tanaman. Terlebih buah alpukat mentega yang memiliki daging tebal dan menawan. Beberapa langkah berikut sangat mempengaruhi pertumbuhan alpukat agar cepat berbuah:
Lakukan penyiangan rutin, membersihkan tanaman dari gulma yang merugikan tanaman.
Pangkas secara rutin untuk membantu pertumbuhan tunas baru sehingga memiliki banyak cabang dan daun.
Apabila telah muncul bunga, kurangi daun dengan cara memangkas bagian yang tidak berbunga. Sehingga nutrisi tanaman akan terfokus pada bunga dan bakal buah.
Gemburkan tanah, berikan pupuk organik untuk pertumbuhan tanaman. Dan pupuk organik perangsang buah jika tanaman alpukat telah cukup dewasa. Secara vegetatif, umumnya alpukat berbuah dalam waktu 5 tahun.
Perlu diperhatikan saat penggemburan agar tidak merusak akar dan batang. Hal ini bisa menyebabkan tumbuhnya jamur.
Berantas hama yang menyerang, diantaranya ulat, kupu-kupu gajah, kutu putih, tungau merah. Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida organik yang dapat dibuat sendiri. Referensi bahan anti-hama dapat dilihat pada halaman manfaat daun cipluka untuk anti hama, manfaat daun bandotan, dan manfaat daun kirinyuh.
Berikan Perhatian Penuh, Jika Tidak Kunjung Berbuah
Cara menanam dan merawat alpukat mentega agar cepat berbuah tidak begitu sulit. Tetapi kebanyakan tanaman alpukat sulit berbuah walaupun sudah berumur 5 tahun. Sebaiknya perbaiki dahulu sifat fisik tanah atau perbaikan nutirisi secara organik. Berikan pupuk perangsang akar dan buah, kemudian kurangi daun dengan cara pemangkasan.
Hasil panen dari cara menanam dan merawat alpukat diatas dapat terlihat dari kualitas buah. Sebelum memetik buah aplukat, pastikan warna kulit tua tetapi tidak cokelat, merah dan tidak mengkilat. Bagian dalam seperti kosong, terdapat ruang pada biji jika digoncang yang menibulkan benturan. Manfaat alpukat untuk kesehatan sangat banyak, diantaranya alpukat untuk menurunkan berat badan dan kulit. Selain itu, alpukat dapat menurunkan kolesterol, dan daun alpukat untuk mengobati batu ginjal.