MANAJEMEN FITOPLANKTON 
Fitoplankton akan tumbuh apabila unsur hara (pupuk) tersedia di air, sehingga perlu menghindari pertumbuhan klekap dan lumut sutra (penyaing fitoplankton), populasi zooplankton, ketersediaan bahan organik dan populasi fitoplankton awal.Pada awal masa pemeliharaan fitoplankton biasanya tidak stabil hingga kandungan bahan organik air mencapai 55 ppm sehingga pupuk organik seringkali diperlukan pada awal masa
pemeliharaan. Pupuk organik yang populer di pakai adalah sebagai berikut : 1.

Kotoran ayam sebanyak 300 kg/ha atau 2.

Kotoran sapi 300 kg/ha ditambah 10 kg urea/ha atau 3.

Pakan afkir 200 kg dan kotoran ayam kering 50 kg difermentasi selama 1 hari 4.

Fermentasi bekatul dan bakteri probiotik (akan diuraikan tersendiri) Kedalaman air juga harus dijaga minimum 1,2 m pada tambak yang selalu jernih agar penetrasi cahaya tidak mudah sampai ke dasar tambak (merangsang pertumbuhan klekap atau lumut sutra). Aplikasi kaporit 1,2 ppm dapat mengurangi pertumbuhan zooplankton dan protozoa dan harus diikuti dengan pemupukan dan pemberian fitoplankton baru.Fitoplankton konsentrat dapat diperoleh dari hatchery namun juga dapat diproduksi di salah satu petakan/ saluran tambak ukuran kecil ( sehingga melalui treatment Krustasida-Dyvon/ saprovon 1 ppm) dan pemupukan intensif (organik dan anorganik). Inokulan (bibit) fitoplankton di saluran dapat diperoleh melalui pemasukan air laut langsung / saringan yang disaring dengan saringan plankton (kain sablon ukuran 160 mikron atau goni tepung terigu).Umur fitoplankton yang tua dapat ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah partikel yang melayang di air atau mengendap. Penentuan umur ini juga dapat dilakukan dengan memasukan air tambak ke dalam toples/ gelas ukur didalam ruangan gelap selama 6 jam untuk diamati pengendapannya. Bila kincir dimatikan dan air tida cenderung semakin jernih maka kondisi ini menunjukan banyaknya partikel plankton yang tersuspensi dan mati (tidak terkoloid). Bila kondisi tersebut terjadi,air tambak harus segera di encerkan 20 ² 30% dan bila perlu dilakukan pemupukan anorganik 20 ² 30 kg/ha terdiri atas urea dan TSP dengan ratio 5 : 1 atau 3: 1 atau NPK 3 ² 5 ppm.Bila klekap dan lumut sutra terlalu dominan tumbuhnya, pupuk anorganik apapun dalam jumlah sebanyak apapun akan terkonsumsi dan fitoplankton tidak dapat tumbuh. Pertumbuhan vegetasi dasar tersebut dapat dihambat dengan menghalangi fotosintesa melalui pemberian saponin 15 ppm dan dedak halus 5 ppm dan operasional kincir air. Sisa fermentasi masih dapat diencerkan dan dipergunakan hingga hari ketiga.

KONDISI WARNA AIR DAN POTENSINYA
Warna Hijau Gelap (Cincau) Merupakan indikasi air didominasi jenis algae hijau dari jenis Chlorella spp,kadang ² kadang juga ditemukan Dunalilella dan Platymonas, Carteria dan Chlamidomonas. Pada tambak dengan salinitas rendah Scenedesmus dan euglena lebih dominan. Warna hijau muda ini merupakan warna favorit karena stabil namun bila kecerahan tinggal 30 cm, banyak laporan kasus penyakit.b.

Warna Hijau Biru Warna ini merupakan warna yang mencirikan predominasi algae hijau biru dengan meningkatnya suhu air rata ² rata dan kelarutan bahan organik di air.Kasus ² kasus penyakit cangkang lunak, udang biru dan pertumbuhan lambat mulai sering terjadi pada kondisi air demikian. Jenis ² jenis yang umumnya ditemukan hingga 90% populasi adalah dari genus Oscillatoria, Phormidum, dan Microccoleus, pada air dengan warna ini seringjuga ditemukan Lyngbya, Chroococcus, Spirulina,Anabaena dan Synochecytis.c.

Warna Hijau Kuning Warna ini ditimbulkan akibat adanya algae flagellata kuning keemasan dari genus Chlamidomonas, Hymenomonas, Rhodomonas, Chilomonas, dan Pavlova serta bercampur dengan flagellata kuning dipicu pertumbuhannya oleh bahan organik anaerobik ditanah sehingga warna ini dapat menimbulkan hambatan pertumbuhan bahkan kematian. Pergantian air sangat dianjurkan dan harus diimbangi dengan penambahan jumlah dan opersional kincir angin.d.

Warna Coklat Tua Warna air tambak yang coklat tua ini adalah warna yang paling tidak disukai operator tambak karena mengandung dinoflagellata (brown algae). Kondisi ini sering ditemui pada tambak yang telah banyak mengandung bahan organik dan kesulitan mengganti air. Air tandon yang terlalu lama , jernih dan tidak ada ikannya juga akan didominasi oleh dinoflagellata. Jenis ² jenis plankton yang tergolong Dinoflagellata adalah Alitochdiscus, Prococentrum, Peridinium, Ceratium,Gymnodinium, Donyaulax, Noctiluca dan kadang ² kadang ditemukan Chilomonas,Euglena dan Platymonas.Masalah kesehatan seringtimbul dengan air yang berwarna coklat tua ini di antaranya : Insang merah, insang hitam dan insang bengkak. Beberapa jenis dinoflagellata ini dapat menghasilkan racun Casilayin ² PSP ² Paralytic Shellfish Poisoning atau racun Glenodine yang toksik bagi ikan dan kerang. Bila dinoflagellata sulit diatasi maka udang yang dipelihara akan menderita dengan beberapa ciri ² ciri fisik sebagai berikut :

1) Tubuh udang berwarna biru gelap
2) Antena pendek dan melingkar
3) Tutup insang melipat keluar
4) Ruas ² ruas tubuh cekung kurus
5) Ekor melipat dan tubuh bergelombang

Warna Keruh Keputihan Merupakan salah satu warna yang berbahaya karena menunjukan Fitoplankton yang dikonsumsi Zooplankton dan air dipenuhi populasi Zooplankton,seperti :
1) Ciliata : Febria, Frontonia, Nassula, dan Trachelocerca
2) Rotifera : Lecane, Synchaeta, dan Brachionus
3) Copepoda : Acartia, Tenora, dan Centropaye
4) Nauplius Tritip (Barnacle)

Warna Coklat Kemerahan Merupakan air yang didominasi oleh diatom dari genus Chaetoceros,Nitzchia, Cyclotella, Synedra, Acanthes, Ampora dan Euglena. Warna ini biasanya membuat panik pengelola tambak karena tidak terlihat di bawah mikroskop sehingga cenderung berusaha mengganti air ( hal yang tidak perlu). Hanya jenis diatom Biddulphia yang berpotensi membuat udang stress bila populasi terlalu tinggi.
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.
 
Top